Minggu, 11 Januari 2015

Review Buku






Judul buku       : Pendidikan karakter (kajian teori dan praktik sekolah)
Penulis             : Drs. Dharma Kesuma, M.Pd, CePI Triatna, S.Pd., M.Pd, Dr. H. Johar Permana, MA
Penerbit           : PT Remaja Rosdakarya Tahun 2011
Tebal hal          : 160 halaman

Buku “Pendidikan Karakter” menuliskan tentang kajian mengenai teori dan praktik pendidikan berkarakter di Indonesia agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan disusunnya buku ini, secara tidak langsung penulis mengajak berbagai pihak untuk memahami dan menerapkan metode atau model pembelajaran pendidikan berkarakter untuk menunjang perkembangan pendidikan untuk membangun generasi masa depan yang berkarakter mulia.
Dalam buku “Pendidikan Karakter” ini membahas tentang mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan berbagai budaya, suku, adat istiadat serta bahasa daerah yang berbeda-beda sehingga memiliki karakter yang berbeda pada setiap daerah  dan berbeda dengan bangsa yang lainnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangatlah penting untuk ditanamkan pada jiwa bangsa Indonesia untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang mempunyai karakter yang baik.
Penulis juga mendefinisikan pendidikan karakter dalam lingkup sekolah yaitu dengan pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Tujuan pendidikan karakter dalam lingkup sekolah yaitu menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu diantaranya jujur, kerja keras, tegar, sabar, disiplin dan lain-lain sehingga menjadikan kepribadian peserta didik yang khas sebagaimana nailai-nilai yang dikembangkan. Dalam hal ini pengalaman belajar anak dalam lingkup pendidikan karakter dilakukan dalam tiga tempat yaitu kelas, sekolah, dan rumah.

Tugas essay


Pentingnya motivasi orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha sadar dan terencana yang dilakukan manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka menggali potensi diri agar memiliki kekuatan dalam pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang dibutuhkan masyarakat, bangsa, dan negara. Salah satu indikaktor yang dapat dijadikan acuan untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan adalah dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
 Pencapaian prestasi belajar yang maksimal juga didukung oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua golongan yaitu: (1)faktot internal, yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis seperti keadaan jasmani dan panca indera . seedangkan faktor psikologis, meliputi intelegensi, minat dan motivasi. (2) faktor ekstern, yang meliputi faktor sosial dan non sosial. Faktor sosial, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun faktor non sosial, seperti lingkungan alam dan fisik yaitu keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber dan lain sebagainya. (Mulyasa, 2004: 191-193)
Sedangkan menurut (Djaali, 2008: 100) faktor yang mempengaruhi pencapain hasil belajar berasal dari dalam diri manusia (internal), antara lain: kesehatan, intelegensi, minat, motivasi serta cara belajar dan faktor luar diri (eksternal), antara lain: keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. 

Jumat, 19 Desember 2014

Review Film




Judul film                             : Sokola Rimba

Sutradara Film                    : Riri Riza  

 Produser Film                     : Mira Lesmana

Bengkel pembuatan film     : Miles Production

Durasi Film                          : 90 Menit

Mulai tayang di bioskop      : 21 Nov 2013

Film Sokola Rimba secara umum mengisahkan cerita seorang perempuan yang bernama Butet Manurung (diperankan oleh Prisia Nasution) ketika bekerja pada suatu lembaga konservasi alam di Provinsi Jambi. Di film tersebut diceritakan bahwa Butet menemukan jalan hidup yang dicita-citakan olehnya, yakni menjadi seorang guru untuk Orang Rimba (masyarakat Suku Anak Dalam) yang memiliki tempat tinggal di Bukit Dua Belas, tepatnya pada hulu sungai Makekal Provinsi Jambi.
Di film ini kita kita dibawa untuk ikut serta dalam perjuangan Butet Manurung, seorang guru untuk anak-anak Rimba yang tinggal di daerah Hilir Sungai Makekal Ulu, untuk melangsungkan program “Sekolah” yang sedang dijalaninya. Banyak rintangan yang harus Butet hadapi dalam agar program “sekolah” tersebut tetap bisa jalan. Terkadang Butet harus mengambil sikap atas hal-hal yang bertentangan dari prinsipnya, walaupun itu berarti dia menentang apa yang dipercayai orang-orang sekitarnya.

Kamis, 18 Desember 2014

Tugas karangan bebas

Manajemen diri untuk mencapai keberhasilan

Setiap orang mempunyai tujuan hidup, dan tujuan hidup seseorang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda dan juga keinginan yng berbeda  dalam kehidupannya. Namun dalam menjalani kehidupan ini hendakanya membuat sebuah rancangan agar tercapai tujuan hidup yang diinginkan.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita juga sudah memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu . merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri secara efektif. 

Ada 4 sikap manusia terhadap perencanaan:
1.      Merencanakan kemudian berhasil maka ia merupakan orang yang SUKSES
2.      Merencanakan kemudian tidak berhasil maka ia juga termasuk orang yang SUKSES
3.      Tidak merencanakan dan berhasil maka ia termasuk orang yang beruntung/kebetulan
4.      Tidak merencanakan dan tidak berhasil maka ia termasuk orang yang gagal.
Dalam Q.S Al-Hasyr ayat 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada ‘Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Management diri juga terdapat dalam hadits :
“Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren, maka ia celaka. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemaren, maka ia merugi. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemaren,  maka ia beruntung” . “Sesungguhnya amal itu terletak pada hasil akhirnya”.

Review Novel



Judul Buku                  : Negeri 5 Menara

Pengarang                    : A. Fuadi

Penerbit                        : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit                : Agustus 2010

Kota Terbit                   : Jakarta

Jumlah Halaman         : 424 hal


 Review Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang belajar di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara rinci bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala kegiatan-kegiatan dalam kehidupan para santrinya.
Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA Bukit tinggi Sumatera Barat dengan berbekal nilai ujian yang terbilang lumayan bagus. Namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak mengijinkan. Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasis agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama.
Awal mulanya dia sangat kaget dengan segala peraturan ketat dan kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Madani tersebut. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar-benar menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di bawah menara PM inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi-mimpi lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar PM), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.

kelompok 12 "IT2" kelas C "pembelajaran efektif dikelas"

Minggu, 16 November 2014

pendidikan islam di Indonesia


PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang inhern dalam kehidupan manusia. Dan, manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan. Karena hal itulah, maka pendidikan merupakan sebuah proses yang sangat vital dalam kelangsungan hidup manusia. Tak terkecuali pendidikan Islam, yang dalam sejarah perjalanannya memiliki berbagai dinamika. Eksistensi pendidikan Islam senyatanya telah membuat kita terperangah dengan berbagai dinamika dan perubahan yang ada.
Berbagai perubahan dan perkembangan dalam pendidikan Islam itu sepatutnya membuat kita senantiasa terpacu untuk mengkaji dan meningkatkan lagi kualitas diri, demi peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan Islam di Indonesia. Telah lazim diketahui, keberadaan pendidikan Islam di Indonesia banyak diwarnai perubahan, sejalan dengan perkembangan zaman serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Sejak dari awal pendidikan Islam, yang masih berupa pesantren tradisional hingga modern, sejak madrasah hingga sekolah Islam bonafide, mulai Sekolah Tinggi Islam sampai Universitas Islam, semua tak luput dari dinamika dan perubahan demi mencapai perkembangan dan kemajuan yang maksimal. Pertanyaannya kemudian adalah sudahkah kita mencermati dan memahami bagaimana kemunculan dan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, untuk kemudian dapat bersama-sama meningkatkan kualitasnya, demi tercipta pendidikan Islam yang humanis, dinamis, berkarakter sekaligus juga tetap dalam koridor Alqur’an dan Assunah.